Keywords
Stunting
Balita
How to Cite
Abstract
Pendahuluan: Stunting pada anak balita merupakan indikator malnutrisi kronis yang terjadi sebagai akibat dari kombinasi berbagai faktor yang sering dikaitkan dengan kemiskinan, termasuk pola makan, kesehatan, kebersihan dan lingkungan. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan makan dan prevalensi stunting.
Metode: Pendekatan potong lintang digunakan dalam desain studi analitik observasional ini. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, sampel penelitian terdiri dari 78 ibu dan balitanya yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Juanda, Kota Samarinda. Kuesioner tentang kebiasaan pemberian makan balita, Z-Score, dan kriteria Microtoise digunakan sebagai alat penelitian. Uji chi square digunakan untuk analisis data univariat dan bivariat.
Hasil: penelitian menemukan bahwa pola pemberian makan balita sebagian besar sudah tepat yaitu 67 balita (85,9%) dan kejadian stunting pada balita sebagian besar tidak stunting yaitu 53 balita (67,9%). Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita (P-value = 0,000 < 0,05)
Kesimpulan: Prevalensi stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Juanda Kota Samarinda berkorelasi dengan pola pemberian makan. Disarankan agar orang tua yang memiliki balita untuk meningkatkan pemenuhan gizi anak dengan mengidentifikasi jenis, jumlah, dan frekuensi makanan yang sesuai dengan kebutuhan anak sesuai usianya.
References
Almira, E. P. (2020). Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Stunting pada Balita 24-59 Bulan di RW 07 Desa Cipacing Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jatinagor.
Andolina, N., Aatina Adhyatma, A., & History, A. (2023). JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Hubungan Pola Pemberian Makan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Puskesmas Botania Relationship Between Feeding Patterns and Stunting in Toddlers Aged 24-59 Months at the Botania Health Center Article Info ABSTRACT / ABSTRAK (Vol. 6, Issue 3). http://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP
Budiarti, K. D., Suliyawati, E., & Nuria, N. (2022). Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Kelurahan Sukamentri Kabupaten Garut. Jurnal Medika Cendikia, 9(2), 105–116.
Dinas Kesehatan Kalimantan Timur. (2021). Dinas Kesehatan, Profil Kesehatan tahun 2020. In Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur.
Fauziah, F., & Novandi, D. (2021). Aksi Pencegahan Kasus Stunting di Kota Samarinda Melalui Program Pembangunan dan Pemerdayaan Masyarakat (Pro-Bebaya). Jurnal Riset Inossa, 3(2), 76–86.
Fufa, D. A. (2022). Determinan Stunting pada Anak Balita di Kecamatan Dibate Ethiopia: Sebuah studi kasus-kontrol. 30(0), 1–6.
Harahap, A. A. H. (2020). Gambaran Pola Makan Dengan Kejadian Stunting pada Anak Baduta di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala Medan. In Politeknik Kesehatan Medan (Vol. 0, Issue 0).
Hardinsyah, H., & Supariasa, I. D. N. (2017). Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. In Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Hasibuan, F. S. (2022). Hubungan Pola Pemberian Makanan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Aek Nauli Kecamatan Hulu Sihapas Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2022 (Issue 0).
Herawati, H., Anwar, A., & Setyowati, D. L. (2020). Hubungan Sarana Sanitasi , Perilaku Penghuni , dan Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun ( CTPS ) oleh Ibu dengan Kejadian Pendek ( Stunting ) pada Batita Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Baru , Samarinda. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 19(1), 7–15.
Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. In Kementrian Kesehatan RI (Vol. 0, Issue 0).
Kementerian, K. R. I. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 0(0), 1–9.
Kementerian Kesehatan, R. (2017). Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2016). Profil Kesehatan Indonesia 2016. In Profil Kesehatan Provinsi Bali.
Natalia, L., Yuwansyah, Y., & Andini, A. (2022). Gambaran Pola Pemberian Makan dan
Pola Asuh Pada Balita Stunting. Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ), 5(2), 37–43.
Prakhasita, R. C. (2018). Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak Wedi Surabaya.
Pujiati, W., Nirnasari, M., & Rozalita, R. (2021). Pola Pemberian Makan dengan Kejadian Stunting pada Anak Umur 1-36 Bulan. Jurnal Menara Medika, 4(1), 28–35.
Purwanti, S. (2021). Gambaran Pola Makan Anak Stunting : Literatur Review.
Rahmayanti, S. D., & dkk. (2024). Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan. Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI), 7(2), 172–183.
Simamora, R. S., & Kresnawati, P. (2021). Pemenuhan Pola Makan Gizi Seimbang Dalam Penanganan Stunting Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Kecamatan Rawalumbu Bekasi. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, 11(1), 34–45. https://doi.org/10.52643/jbik.v11i1.1345
Suseni, N. P. I., Tat, F., & Djogo, H. M. A. (2022). Hubungan Kebiasaan Makan dan Praktik Kebersihan Diri Dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang. CHMK Health Journal, 6(1), 372–386.
Sutarto, S., Mayasari, D., & Indriyani, R. (2018). Stunting, Faktor Resiko dan Pencegahannya. J Agromedicine, 5(1), 540–545. https://doi.org/10.1201/9781439810590-c34
Syarifah, D. F., Ariestiningsih, E. S., & Mukarromah, I. (2021). Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Program Pencegahan Stunting pada Balita di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 8–13.
Unicef, I. (2020). Laporan Tahunan 2020 Indonesia. In Unicef (Vol. 0, Issue 0).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Copyright (c) 2024 Ruminem Ruminem, Rita Puspa Sari, Bella Puspita